Darah tersusun dari komponen-komponen eritrosit, leukosit, trombosit dan
plasma yang mengandung faktor pembekuan. Pemberian komponen darah yang
diperlukan saja dapat dibenarkan daripada pemberian whole blood yang lengkap,
prinsip ini lebih ditekankan lagi pentingnya di bidang pediatri dikarenakan
bayi maupun anak yang sedang tumbuh tidak perlu diganggu sistem imunologisnya
oleh antigen yang tidak diperlukan. Pemberian whole blood hanya dilakukan atas
indikasi anemia pasca perdarahan yang akut dan untuk transfusi tukar.
Macam-macam bentuk sediaan darah dan komponen
darah
a. Darah lengkap (whole blood)
Darah lengkap mempunyai komponen utama yaitu eritrosit, darah lengkap juga
mempunyai kandungan trombosit dan faktor pembekuan labil (V, VIII). Volume
darah sesuai kantong darah yang dipakai yaitu antara lain 250 ml, 350 ml, 450
ml. Dapat bertahan dalam suhu 4°±2°C. Darah lengkap berguna untuk meningkatkan
jumlah eritrosit dan plasma secara bersamaan. Hb meningkat 0,9±0,12 g/dl dan Ht
meningkat 3-4 % post transfusi 450 ml darah lengkap.
b. Sel darah merah
·
Packed
red cell
Packed red cell diperoleh dari pemisahan atau pengeluaran plasma secara
tertutup atau septik sedemikian rupa sehingga hematokrit menjadi 70-80%. Volume
tergantung kantong darah yang dipakai yaitu 150-300 ml. Suhu simpan 4°±2°C.
Lama simpan darah 24 jam dengan sistem terbuka.(3)
Packed cells merupakan komponen yang terdiri dari eritrosit yang telah
dipekatkan dengan memisahkan komponen-komponen yang lain. Packed cells banyak
dipakai dalam pengobatan anemia terutama talasemia, anemia aplastik, leukemia
dan anemia karena keganasan lainnya. Pemberian transfusi bertujuan untuk
memperbaiki oksigenasi jaringan dan alat-alat tubuh. Biasanya tercapai bila
kadar Hb sudah di atas 8 g%.
Dosis transfusi darah didasarkan atas makin anemis seseorang resipien,
makin sedikit jumlah darah yang diberikan per et mal di dalam suatu seri
transfusi darah dan makin lambat pula jumlah tetesan yang diberikan. Hal ini
dilakukan untuk menghindari komplikasi gagal jantung. Dosis yang dipergunakan
untuk menaikkan Hb ialah dengan menggunakan rumus empiris:
Kebutuhan darah (ml) = 6 x BB (kg) x kenaikan Hb yang diinginkan.
Penurunan kadar Hb 1-2 hari pasca transfusi, maka harus dipikirkan adanya
auto immune hemolytic anemia. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji coombs dari
serum resipien terhadap eritrosit resipien sendiri atau terhadap eritrosit
donor. Keadaan demikian pemberian washed packed red cell merupakan komponen
pilihan disamping pemberian immuno supressive (prednison, imuran) terhadap
resipien.(2)
·
Red
cell suspension
Dibuat dengan cara mencampur packed red cell dengan cairan pelarut dalam
jumlah yang sama.
·
Washed
red cell
Washed red cell diperoleh dengan mencuci packed red cell 2-3 kali dengan
saline, sisa plasma terbuang habis. Berguna untuk penderita yang tak bisa
diberi human plasma. Kelemahan washed red cell yaitu bahaya infeksi sekunder
yang terjadi selama proses serta masa simpan yang pendek (4-6 jam). Washed red
cell dipakai dalam pengobatan aquired hemolytic anemia dan exchange
transfusion.(3)
- Darah merah pekat miskin leukosit
Kandungan utama eritrosit, suhu simpan
4°±2°C, berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit pada pasien yang sering
memerlukan transfusi. Manfaat komponen darah ini untuk mengurangi reaksi panas dan
alergi.(6)
c. Suspensi granulosit/leukosit pekat
Kandungan utama berupa granulosit
dengan volume 50-80 ml. Suhu simpan 20°±2°C. Lama simpan harus segera
ditransfusikan dalam 24 jam.(6)
Transfusi granulosit diberikan bila
penderita nutropenia dengan panas tinggi telah gagal diobati dengan antibiotik
yang tepat lebih dari 48 jam. Transfusi granulosit diberikan kepada para
penderita leukemia, penyakit keganasan lainnya serta anemia aplastik yang
jumlah leukositnya 2000/mm3 atau kurang dengan suhu 39°C atau lebih.
Donor dari keluarga terdekat akan
memperkecil kemungkinan reaksi transfusi. Bila tidak diperoleh donor yang cocok
golongan ABO-nya maka dapat dipilih donor golongan O. Komponen suspensi
granulosit harus diberikan segera setelah pembuatan dan diberikan secara
intravena langsung atau dengan tetesan cepat. Efek pemberian transfusi
granulosit ini akan tampak dari penurunan suhu, bukan dari hitung leukosit
penderita. Penurunan suhu terjadi sekitar 1-3 hari pasca transfusi.(2)
d. Suspensi trombosit
Pemberian trombosit seringkali diperlukan pada kasus perdarahan yang
disebabkan oleh kekurangan trombosit. Pemberian trombosit yang berulang-ulang
dapat menyebabkan pembentukan thrombocyte antibody pada penderita. (3)
Transfusi trombosit terbukti bermanfaat menghentikan perdarahan karena
trombositopenia. Indikasi pemberian komponen trombosit ialah setiap perdarahan
spontan atau suatu operasi besar dengan jumlah trombositnya kurang dari
50.000/mm3. misalnya perdarahan pada trombocytopenic purpura, leukemia, anemia
aplastik, demam berdarah, DIC dan aplasia sumsum tulang karena pemberian
sitostatika terhadap tumor ganas. Splenektomi pada hipersplenisme penderita
talasemia maupun hipertensi portal juga memerlukan pemberian suspensi trombosit
prabedah. Komponen trombosit mempunyai masa simpan sampai dengan 3 hari.(2)
Macam
sediaan:
- Platelet Rich Plasma (plasma kaya trombosit)
Platelet Rich Plasma dibuat dengan cara pemisahan plasma
dari darah segar. Penyimpanan 34°C sebaiknya 24 jam.
- Platelet Concentrate (trombosit pekat)
Kandungan utama yaitu trombosit,
volume 50 ml dengan suhu simpan 20°±2°C. Berguna untuk meningkatkan jumlah
trombosit. Peningkatan post transfusi pada dewasa rata-rata 5.000-10.000/ul.
Efek samping berupa urtikaria, menggigil, demam, alloimunisasi Antigen
trombosit donor.(6)
Dibuat dengan cara melakukan
pemusingan (centrifugasi) lagi pada Platelet Rich Plasma, sehingga diperoleh
endapan yang merupakan pletelet concentrate dan kemudian memisahkannya dari
plasma yang diatas yang berupa Platelet Poor Plasma. Masa simpan ± 48-72 jam.(3)
e. Plasma
Plasma darah bermanfaat untuk memperbaiki volume dari sirkulasi darah
(hypovolemia, luka bakar), menggantikan protein yang terbuang seperti albumin
pada nephrotic syndrom dan cirhosis hepatis, menggantikan dan memperbaiki
jumlah faktor-faktor tertentu dari plasma seperti globulin.(3)
Plasma diperlukan untuk penderita hiperbilirubinemia. Komponen albumin di
dalam plasma yang diperlukan untuk mengikat bilirubin bebas yang toksis
terhadap jaringan otak bayi. Tindakan ini biasanya mendahului suatu tindakan
transfusi tukar. Dosis yang diperlukan ialah 35 ml/kgbb. Penggunaan sebagai
plasma expander pada renjatan, substitusi protein pada kesulitan masukan oral
jarang dilakukan.(2)
Macam sediaan
plasma adalah:
·
Plasma
cair
Diperoleh dengan memisahkan plasma dari whole blood pada pembuatan packed
red cell.
·
Plasma
kering (lyoplylized plasma)
Diperoleh dengan mengeringkan plasma beku dan lebih tahan lama (3 tahun).
·
Fresh
Frozen Plasma
Dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar dan langsung
dibekukan pada suhu -60°C. Pemakaian yang paling baik untuk menghentikan
perdarahan (hemostasis).(3)
Kandungan utama berupa plasma dan faktor pembekuan labil, dengan volume
150-220 ml. Suhu simpan -18°C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun.
Berguna untuk meningkatkan faktor pembekuan labil bila faktor pembekuan
pekat/kriopresipitat tidak ada. Ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah
dicairkan. Efek samping berupa urtikaria, menggigil, demam, hipervolemia.(6)
·
Cryopresipitate
Komponen utama yang terdapat di dalamnya adalah faktor VIII atau anti
hemophilic globulin (AHG), faktor pembekuan XIII, faktor Von Willbrand,
fibrinogen. Penggunaannya ialah untuk menghentikan perdarahan karena kurangnya
AHG di dalam darah penderita hemofili A. AHG tidak bersifat genetic marker
antigen seperti granulosit, trombosit atau eitrosit, tetapi pemberian yang
berulang-ulang dapat menimbulkan pembentukan antibodi yang bersifat inhibitor
terhadap faktor VIII. Karena itu pemberiannya tidak dianjurkan sampai dosis
maksimal, tetapi sesuai dosis optimal untuk suatu keadaan klinis.(2)
Pembuatannya dengan cara plasma segar dibekukan pada suhu -60°C, kemudian
dicairkan pada suhu 4-6°C. Akibat proses pencairan terjadi endapan yang
merupakan cryoprecipitate kemudian dipisahkan segera dari supernatant plasma.(3)
Suhu simpan -18°C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun,
ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Efek samping berupa demam,
alergi.
·
Heated
plasma
Plasma dipanaskan pada suhu 60°C selama 10 jam. Bahaya hepatitis
berkurang. Heated plasma mengandung albumin 88%, globulin 12%, NaCL 0,06%,
coprylic acid Na 0,02%, Na acetyl tuphtophen 0,02%, natrium cone 50 mEq/L
·
Albumin
Dibuat dari plasma, setelah gamma globulin, AHF dan fibrinogen dipisahkan
dari plasma. Kemurnian 96-98%. Dalam pemakaian diencerkan sampai menjadi cairan
5% atau 20% 100 ml albumin 20% mempunyai tekanan osmotik sama dengan 400 ml
plasma biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar